Apakah anda pernah
ditanya “Kamu cinta Indonesia?”.
Kira-kira kalau ditanya demikian apa jawaban anda? Bingung menjawabnya? Bingung
harus menjawab bagaimana? Kemudian, jika anda ditanya “Apa yang sudah kamu lakukan untuk bangsamu?”. Kira-kira bagaimana
reaksi anda? Semakin bingung tidak bisa menjawab, mungkin, hahaha.
Bulan lalu, saya
berkesempatan untuk menghadiri talkshow buku NASIONAL.IS.ME yang ditulis oleh Pandji Pragiwaksono. Excited sekali,
karena buku ini keren, dan penulisnya pun adalah rapper dan pemikir favorit saya. Buku Nasional.is.me sebenarnya ada
yang versi e-book yang bisa diunduh
secara gratis, dan saya sudah membaca kira-kira ¼ nya, namun saya juga membeli
yang versi cetak supaya bisa ditandatanagi oleh Pandji & foto bareng. Hehehe. Oya, setiap satu buku
terjual, satu buku lainnya dibagikan secara gratis di daerah yang sulit
dijangkau internet, dan ini sudah berjalan pada cetakan pertama, yang
disalurkan melalui dua lembaga.
Hadir dengan
memakai kaos hitam bergambar siluet Garuda Pancasila bertuliskan Merdeka,
Pandji tampil atraktif pada talkshow yang diselenggarakan di toko buku
PetraTogamas. Dan ternyata memang benar, di televisi, orang nampak lebih besar
daripada aslinya, hahaha.
Pada talkshow ini,
Pandji mengawali dengan penjelasan mengenai definisi “nasionalisme”. Selama ini
nasionalisme seringkali didefinisikan sebagai paham yang mencintai tanah air.
Nasionalisme sebenarnya merupakan paham dimana perbedaan-perbedaan yang ada dibersatukan untuk kelangsungan suatu
bangsa. Kata “dibersatukan” memang sengaja saya buat lebih tebal untuk memberi
penekanan: dibersatukan itu bukan dibuat menjadi satu, melainkan tetap
mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada. Kemudian Pandji bercerita sekilas mengenai bab-bab dia
tuangkan pada bukunya.
Isi buku
Nasional.is.me :
§
Dari sebuah permintaan sampai sebuah perenungan
§
Dari tahun 1990 sampai 1999
§
Dari menjadi penonton sampai menjadi pelaku
§
Dari Sabang sampai Merauke
§
Dari sebuah krisis sampai pada perasaan optimis
§
Dari sebuah ledakan sampai sebuah perjalanan
§
Dari NASIONAL.IS.ME sampai PATRIOT.IS.ME
§
Dari sebuah keyakinan sampai sebuah keraguan
§
Dari menjadi murid sampai menjadi guru
§
Dari kalimat pembuka sampai kalimat penutup
Dari sekian bab
itu, mungkin bab “Dari sebuah keyakinan sampai sebuah keraguan” judulnya
membuat bertanya-tanya, koq dari yakin menjadi ragu... Tapi bagian ini
sebenarnya merupakan bagian yang terpenting dari buku ini. Intinya mengenai
sejarah bangsa ini, seperti kita tahu bahwa sejarah bangsa ini banyak yang dibelokkan.
Bagi saya pribadi, bab ini benar-benar menambah pengetahuan mengenai sejarah
bangsa ini. Tujuan Pandji menulis bab ini sedemikian rupa adalah menginginkan
pembaca juga tahu sejarah yang buruk dari Indonesia. Mengapa? Agar pembaca memiliki kesempatan untuk ragu.
Mengapa? Karena keraguan membuat kita
mempertanyakan kembali keyakinan kita, dan kalau kita kembali dari keraguan
itu, maka keyakinan kita akan menjadi lebih kuat.
Buku ini secara
gamblang menceritakan pengalaman dan perjalanan seorang Pandji, bagaimana
akhirnya dia menjadi cinta dengan tanah air ini dan berkarya untuk negeri. Mengapa
dibuat buku? Tujuan Pandji membuat buku ini adalah menulis apa yang Pandji tahu
mengenai Indonesia, sehingga memunculkan optimisme terhadap negeri ini.
Message buku ini ada tiga poin, untuk
melakukan perubahan positif bagi Indonesia, yang tertulis pada sampul muka
buku: Kenali Indonesia-mu; Temukan passion-mu;
Berkaryalah untuk masa depan Bangsamu.
Bagaimana itu? Kenal Indonesiamu, kita harus tahu Indonesia yang sesungguhnya,
caranya ialah dengan lebih banyak membaca daripada yang ditawarkan oleh koran
dan televisi. Ya seperti kita tahu, di media massa lebih banyak diberitakan
yang buruk. Dengan mengenal Indonesia yang sesungguhnya, tentu akan merasa
memiliki. Kemudian kenali passion-mu
atau gairahmu. Kemudian lakukan sesuatu sesuai minat atau passion-mu itu. Hal yang dilakukan pada awalnya adalah untuk kepuasan
diri sendiri, tapi dampaknya untuk Indonesia :)
akhirnya kesampaian, deh foto & dapat tanda tangan Pandji :D